slogan

Technican Blog adalah blognya Orang orang tehnik..

Labels

Monday 19 January 2015

PENGELASAN BUSUR NYALA LISTRIK TERLINDUNG.

Pengelasan dengan busur nyala listrik mempunyai prinsip sbb;

- Dua metal yg konduktif jika di aliri arus listrik yg cukup padat (Dance) dengan tegangan yg relatif 
  rendah akan menghasilkan loncatan electron yg menimbulkan panas amat tinggi , yg dpt mencapai 
  di atas 9000 derajat F (5000 derajat C.hingga dapat mudah mencairkankedua metal tsb.kejadian yg demikian inilah yg di namakan LAS.Arus listrik yg di gunakan biasanya berkisar 10 -500 A.(AC) atau (DC) yg tergantung kepada keperluan dalam proses pengelasanya.kemudian untuk tegangan yg di pakai di antara 17 - 45 volt demi keselamatan untuk orng yg melakukan pengelasan.




CARA KERJA LAS LISTRIK

    Pada dasarnya Las Busur listrik Terlindung terdiri dari sebuah mesin Las ,( Transformer, Onformer, Generator Las AC atau DC,Kabel Las yg di hubungkan dengan Tangkai maupun penjepit Las,penjepit lasnya dan sebuat tangkai las/ penjepit electroda.

- sebelum sebuah proses pengelasan di lakukan perlu mengadakan persiapan persiapan yg terdiri,
        
      - Persiapan secara teoritis
      - Persiapan secara praktis

- PERSIAPAN SECARA TEORITIS.

  -   Pengertian dasar pengelasan listrik yg baik misalnya, mengetahui berbagai jenis kampuh las dan segala ukurannya,mengetahui cara pengaturan arus pada setiap alur las dan segala akibatnya. 

 - Pengertian tentang segi keselamatan kerja sehubungan dengan pelaksanaan,misalnya segi keselamatan personal termasuk langkah pencegahan kecelakaan dan hal yg perlu untuk menjamin cara pengelasan yg mematuhi syarat kesehatan. 
Segi keselamatan umum harus dinketahui bilamana resiko pelaksanaan pengelasan menyangkut hal yg membahayakan bagi keselamatan umum.

 - Mengerti sedikit tentang membaca gambar konstruksi, buat sketsa , pengukuran dll.

 - Mengerti tentang bahan penyambungan yg bener di antara dua bahan yg berbeda jenis electroda , pergerakan bahan setelah adanya pemanasan (upsetting) dan penghapusan sisa tegangan (Residual stress).


- PERSIAPAN SECARA PRAKTIS.

  - Persiapan alat alat, yg di antaranya alat alat baku yg akan di gunakan ( utama ) ,Alat alat keselamatan dan alat alat bantu lainnya untuk faktor penunjang ( tidak pokok ).

  - Alat pokok (Baku ) misalnya , 
    Mesin Las, (Transformer, Generator , Onformer ) , Tangkai Las , Klem/ Penjepitnya , dan Kabel 
    Las.
  - Alat keselamatan untuk pengelasan personel, Seperti , Kap Las ( Topeng Pelindung wajah ) 
    dengan menggunakan kaca hitam yg biasanya menggunakan nomer 9 - 11, Safety Glove 
    ( sarung tangan ), Selongsong Kaki Las , Baju lengen panjang, Jaket las , Tempat kawat Las
    (oven jinjing ) , Martil , Sikat Baja , Kapur las , Waterpass , siku Baja dll. Untuk tutup kepala
    Biasanya para welder sering memakai alat pelindung seperti kerudung untuk melindungi 
    bagian atas kepala dari percikan las.
 - Alat Keselamatan Umum contoh nya seperti ,
   Pemadam - Untuk menjaga bila terjadi kebakaran akibat dari api pengelasan.
   Blower     - Untuk membuang sisa sisa gas, atau asab dari hasil proses pengelasan.
   Gas tester - Untuk melakukan pengetesan apabila kita akan melakukan proses pengelasan di 
    daerah daerah ruangan terbatas.
   Tabir air ( Water sreen ).
   Lampu sorot - menjaga kemungkinan apa bila bekerja di daerah yg kurang pencahayaan.
   Alat pelindung nyala.
   Rambu rambu las.dll.
  - Alat alat banu lainya seperti , 
    Brander potong autogen , botol oxigen , accetiline , Presure regulator , Grinda listrik , Sumber 
    Lstriknya , Dongkrak Pipa , Pemutar pipa , Trongback , Biji tuas , Alat alat pengangkat , dll.

Selanjutnya usahakan arel tempat kerja bersih dan rapi, serta pengaturan alat alat yg baik untuk kenyamanan dalam melakukan aktifitas serta di liat dari segi keselamatan nya. jngan lupa melakukan pengecekan terhadap alat alat yg di pergunakan apakah layak atau dalam kondisi bagus untuk di pergunakan. terutama alat alat yg menggunakan listrik,yg apa bila ada kerusakan akan mengakibat kan tidak safety nya se ornag pekerja.

Sifat sifat nyala busur listrik yg di hasilkan oleh mesin Las tidak lah sama, kadang bisa kuat atau lemah. apa bila mendapat kan suatu gejala yg demikian maka hendaklah mengganti mesin Las dengan yg lebih bagus untuk menghasil kan las lasan yg baik, serta menghasilkan nyala yg kostan atau tetap.


   
Pada pengelasan modern Welder ( Tukang Las ) biasanya memakai alat pengukur arus yg bisa di atur oleh seorng welder itu sendiri sewaktu melakukan proses pengelasan.
Pahat Runcing atau biasa para welder menyebutnya adalah CIPPING untuk memahat sisa sisa slag atau kerak las.

Electroda harus selalu tersimpan pada oven biar sealu hangat untung menghindari electroda (kawat las ) terjadi kelembapan.di karenakan apabila terjadi kelembapan akan menghasil kan suatu proses pengelasan yg kurang bagus atau bisa berakibat timbulnya prosity atau keroposnya sambungan las.

Selanjutnya kita pastikan bahwa daerah kerja bener bener sudah aman dari kebakaran akibat dari proses pengelasan.kemudian bersihkan kampuh las dari berbagai kotoran ,karena apabila adanya kotoran maka akan menghasilkan pengelasan yg tidak sempurna dan bahan yg akan dilakukan penyambungan tidak menyatu.jarak dari kampuh Las pun harus di perhatikandan di atur sesuai dengan ketentuanya.


CARA MEMULAI BUSUR NYALA LISTRIK.

A.  - Pegang Kawat las tegak Lurus Terhadap posisi Plate kerja
     - Ketuk kan beberapa kali ke plate benda kerja.
     - Segera timbulkan busur listrik,Tarik Kawat las sejarak garis tengah kawat las untuk 
        menghidari kawat las lengket pada plate.

B.  - Pegang kawat las hingga membentuk sudut 60 derajat dari benda kerja.
      - Gerak kan kawat las ke arah pinggir lat (sambungan ) plate hingga mengenai kedua 
        pertemuan sambungan.
      - Tarik kawat las sejarak garis Kawat setelah timbul nyala untuk mencegah kawat las lengket.


CARA MEMULAI PENGELASAN


Jika busur sudah menyala, tahan jarak kawat las satu garis tengah kawat dan geser ke posisi
    plate.
-  Perpanjang nyala busur jadi dua kali garis tengah kawat las untuk menghasilkan panas pada
   plate benda kerja.
- Bila plate sudah panas kembali posisi kawat las pada jarak satu garis tengah kawat dan miring     kawat tersebut hingga membentuk sudut 5-10 derajat.
- Biarkan kolam las terbentuk sampai satu setengah hingga dua kali diameterkawat las.lalu bergerak ke arah jalur las dengan mempertahan kan lebar jalur  hingga mencapai jarak tiga inchi lalu proses pengelasan di hentikan.
- Bersih kan lapisan slag pada ujung jalur.
- Mulai lg pengelasan dengan kawat las baru setengan inchi mundur sampai ujung jalur sampai
  pengelasan bertumpu ( Over Lap ) di atas ujug jalur untuk terlebih dahulu mengisi ujung jalur  
  lasw yg selalu berbentuk kawah (crater) hingga jalur las kelihatan seragam.dan jngn melakukan kesalahan pd saat pergantian kawat las,sekaligus mempengaruhi kuat nya hasil las lasan.
Kealahan ini sering d sebut (defect of electrode change ). 

CARA MENGELAS POSISI DATAR (flat)



Ada beberapa langkah untuk menghasilkan Las lasan dengan posisi datar ;

1. langkah pertama.

        - Kita harus menentukan Polaritasnya misal ; DC Lurus ( Straight ). 
       - Arusnya benar benar harus di atur, misal antara 85-110 Amp.

2. Langkah yg ke dua.

        - Hubungkan Penjepit Las Dengan bahan dan pool Positif ( Sraight polary ).
       - Hubungkanlah Tangkai Las dengan pool Negatif.

3. Langkah ygke tiga adalah;

      - Siapkanlah Bahan bahan yg akan di las.
      - Bersihkan Kampuh Las dari berbagai Kotoran.
      - Setel bahan dengan alat bantu sesuai kebutuhan yg di kehendaki.

4. Lalu langkah yg ke empat adalah;

      - Pasangkan electroda pada tangkai Las dan panaskan dngn cara tapping.yaitu meletakkan Kawat las tegak lurus pada plate dan gerakkan naik turun , lalu tarik kawat secepatnya unntuk jaga jarak nyala dan mencegah kawat lengket pada plate.

     - selanjut nya lakukan SCRATCHING, yaitu memegang kawat las pada sudut tertentu dan goreskan pada plate.kemudian tarik cepat setelah menyentuh plate dan menghasilkan nyala untuk menjada jarak nyala dan lengket dengan plate.

5. Langkah selqnjutnya adalah Langkah yg ke Lima.

     - Setelah nyala di hasilkan, pertahan kan jarak ujung kawat las dengan plate sebesar ssatu diameter kawat las dan bergerak ke ujung kampuh yg di las.

    - Perpanjang jarak nyala sebesar dua kali jarak semula selama satu detik untk memanaskan plate dasar dan kembali pada posisi jarak semula , lalu buat sudut kemiringan kawat las antara 5 - 10 derajat untk melakuakn pengelasan selanjutnya.


 
   

2 comments:

  1. Terimakasih atas pengalaman dan ilmunya yang dishare di blog ini. Saya jadi lebih banyak tahu tentang cara dan teknik mengelas.

    ReplyDelete