slogan

Technican Blog adalah blognya Orang orang tehnik..

Labels

Tuesday, 19 January 2016

KENALI SEMUA POTENSI BAHAYA SEBELUM BEKERJA.

KENALI POTENSI BAHAYA YANG BERSUMBER DARI PERALATAN KERJA.

          Peralatan Kerja bagi kita sebagai seorang Pekerja adalah hal yg sangat penting da menunjang kegiatan di tempat kerja demi tercapainya suatu hasil yang memuaskan.dapat di bayang kan apa bila di tempat kerja terdapat peralatan kerja yang tidak layak di gunakan pekerjaan tersebut tidak akan aman dan tidak nyaman untuk di gunakan yang tentunya hasil pekerjaan jauh dari standar mutu yang di harap kan.

Bebetapa contoh peralatan kerja yang harus selalu di inspeksi dan di rawat sebelum dan sesudah penggunaan;

- Alat Bantu Angkat.




- Peralatan Yang Berhubungan Dengan Listrik





- Peralatan Yang Bersifat Pribadi Atau Perkakas Tangan

 


-Peralatan Lain Yang Berhubungan Dengan Pekerjaan.




              Selain perawatan peralatan yang dilakukan oleh Maintenance secara berkala,kita juga di harapkan turut serta dalam pemakaian alat alat kerja yang benar, gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.Misalnya pengguna,an Over Head Crean, alat ini Khusus di gunakan untuk mengankat beban secara vertikal dan memindahkan secara horisontal bukan untuk menarik atau menyeret beban, dengan kita mengikuti petunjuk petunjuk cara penggunaan peralatan kerja yang benar dan aman maka kita sudah ikut serta dalam masalah perawatan perawatan kerja.

             Merawat alat kerja yang baik secara terus menerus akan menambah umur peralatan kita. dan kita tidakmlagi di repot kan dengan masalah Over Head crean yang macet, Tali sling Putus , Hook Patah, dan kegagalan yang lain yang berhubungan dengan alat bantu tersebut.

Begitu juga dengan peralatan kerja yang lain yang biasa kita gunakan dalam bekerja,sudah seharusnya kita periksa sebelum dan setelah di gunakan serta segera laporkan padfa bagian perbaikan bila di temukan peralatan rusak atau tidak berfungsi dengan baik dan perlu di ganti dengan yang baru.
                
               Untuk di harapkan kepada semua pekerja agar masalah perawatan alat bantu kerja kita benear benar harus di jaduikan suatu budaya keselamatan dalam diri kita sehari hari dalam bekerja. 


Sumber; X.sprech
               HH SHE. 

Monday, 11 January 2016

BAHAYA DI LINGKUNGAN KERJA....



BAHAYA DI LINGKUNGAN KERJA TAMBANG....

KLARIFIKASI BAHAYA..

      Sebelum jauh kita bahas mari kita kenali terlebih dahulu tau apakah sebenarnya BAHAYA itu... 
BAHAYA adalah segala kondisi yang dapat memberi pengaruh yang merugikan terhadap kesehatan atau kesejahteraan orang yang melakukan pekerjaan.
Ada beberapa Faktor Bahaya di lingkunga kerja yg meliputi dari beberapa faktor di antaranya adalah , Faktor KIMIA, BIOLOGI ,FISIKA ,FISIOLOGI ,dan PSIKOLOGI..
      
     Ada beberapa Jalan  masuknya bahan bahan KIMIA yang akan masuk ke dalam tubuh di antaranya melalui,    -Pernafasan [ Inhalation ]
               - Kulit [ Absorption ]
               - Tertelan [ Ingertion].
Racun racun ini dapat menyebabkan suatu efek yang bersifat Akut, Kronis Ataupun Kedua duanya.

Beberapa bahaya di area kerja tambang yang akan kita bahas kali ini adalah,

KOROSI.....

       Bahan kimia yang bersifat Korosif akan menyebabkan kerusakan pada permukaan tempat dimana terjadi kontak Kulit , Mata , dan Sistem pencernaan adalah bagian tubuh yang paling umum terkena.
contoh  nya, Konsentrat Asam dan Basa, Fosfor.

IRITASI......

        IRITASI  dapat menyebabkan peradangan pada permukaan di tempat kontak. Iritasi kulit bia menyebabkan reaksi seperti Eksim , Atau Dermatitis. Iritasi pada alat pernafasan yang hebat dapat menyebabkan sesak nafas , peradangan dan oedema ( bengak ) .
Contohnya,  Kulit
                    Pernafasan < Aldehydes ,Alkaline Dusts , Amonia , Nirogen Dioxside , Phosgene , Chlorine , Bromine , Ozone.

REAKSI ALERGI

        Reaksi Alergen atau Sensitizers dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit atau Organ pernafasan.Contoh, Kulit <..Colophony (rosin) , Formaldehide, Logam seperti Chromium atau |Nickel, Epoxy Hardeners, Turpentine.

ASFIKSIASI

        Asfiksian yang sederhana adalah Inert Gas yang mengencerkan atmosfir yang ada. misalnya pada Kapal,Silo , atau Tambang Under Ground. Konsentrasi Oksigen pada Uadara normal tidak boleh kurang dari 19,5% Volume Udara.
Afiksian Kimia mencegah transport oksigent dan Oksigenasi normal pada darah atau mencegah oksigenasi normal pada kulit.
Contoh ,
             - Asfiksian Sederhana ; Methane , Ethane , Hydrogen , Helium.
             - Kemungkinan Korsinogen Pada Manusia ; Formaldehyde , Carbon Tetrachloride , Dichromates ,                   Berryllium.

EFEK REPRODUKSI

      Bahan bahan beracun mempengaruhi fungsi reproduksi dan Seksual dari seseorang manusia, Perkembangan bahan bahan racun adalah Faktor yang dapat memberikan pengaruh negatif pada keturunan orang yang terpapar , sebagai contoh Aborsi  Spontan.
Contoh , Manganese , Carbondisulphide , Monomethyl , dan Ethyl Ethers dari ethyleneglycol , mercury, Organic Mercury compounds , Carbonmonoxide , Lead , Thalidomide , Pelarut.

RACUN SISTEMIK

      Racun sistemik Adalah Agen agen yang menyebabkan luka pada Organ atau sistem tubuh.
Contoh, Otak  <    Pelarut , Lead , Mercury , Manganese.
              Sistem syaraf Peripheral  <   N-Hexane , Lead , Arsenic , Carbon , Carbon Disulphide.
              Sistem Pembentukan Darah <  Benzene , Ethylene Glycol Ethers.
              Ginjal <   Cadmium , Lead , Mercury , Chlorinate3d Hydrocarbons.
              Paru paru <   Silica , Asbestos , Debu Batubara ( Pneumoconiosis )..

 BAHAYA BIOLOGI.... 

       Bahaya Biologi  dapat di definisikan sebagai debu organik yang berasal dari sumber sumber sumber biologi yang berbeda seperti Virus , Bakteri , Jamur , Protein dari binatang atau bahan bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi.
Bahaya Biologi  dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu yang menyebabkan Infeksi dan noninfeksi.
Bahaya dari yang bersifat Non infeksi dapat di bagi lagi menjadi  Organisme Viable , Racun Biogenik , dan Alergi Biogenik.

BAHAYA INFEKSI

     Penyakit akibat kerja karena Infeksi relatif tidak umum di jumpai . pera pekerja yg berpotensial mengalaminya  adalah contohnya pekerja Rumah sakit , Laboratorium , Juru masakk , Penjaga binatang , Dokter Hewan . dll.
Contoh , Hepatitis B , Tubercolusis , Antrax, Bruccella , Tetanus , Salmonella , Chlamydia , Psittaci.

 ORGANISME VIABLE DAN RACUN BIOGENIC

      Organisme Viable termasuk di dalam nya Jamur , Spora dan mycotoxins , Racun biogenik termasuk endotoxins , aflatoxin dan Bakteri. Perkembangan produk bakterial dan jamur dipengaruhi oleh suhu , kelembapan, dan media dimana mereka tumbuh , pekerja yang beresiko, pekerja pada Silo bahan pangan , Pekerja di sewage , & , Sludge treatment, dll.
Contoh , Byssinosis , Grain Fever , Legionnaire's dissease.

ALERGI BIOGENIK

       Termasuk di dalam nya adalah , Jamur , Animal-derived , Protein, Enzim.
Bahan Elergen dari pertanian berasal dari protein pada kulit binatang , rambut dari bulu dan protein dari urine dan Feaces Binatang.
Bahan bahan Elergen pada industri berasal dari proses fermentasi, pembuat obat , bakery , kertas , proses Pengolahan kayu , juga di jumpai di Bioteknologi ( Enzim, vaksin, dan Kultur jaringan).
Pada orang yang senditif , Pemajanan Elergen dapat menimbulkan gejala Alergi seperti rinitis , Conjunctivitis , atau asma. Contoh , Occupation astma , wool , bulu , Butir Gandum , tepung Bawang dll.


BAHAYA FISIKA 

KEBISINGAN.



     
      Kebisingan dapat di artikan sebagai segala bunyi  yang tidak di kehendaki yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan seseorang maupun suatu populasi. Aspek yang berkaitan dengan kebisingan antara lain , Jumlah energi bunyi , Distribusi Frekwensi , Dan Lama Pajanan.
Kebisingan dapa menghasilkan Efek Aklut seperti masalah Kamunikasi., turunnya Konsentrasi , yang pada ahirnya mengganggu Job Performan seorang tenaga kerja.
Pajananan kebisingan yang tingggi ( Biasanya > 85 dBA) pada jangka waktu tertentu dapat menyebabkan tuli yg bersifat sementara maupun Kronis.
Tuli permanen adalah penyakit akibat kerja yang banyak di Claim.
Contoh, Pengolahan Kayu , Tekstil , Metal dll.

GETARAN
        Getaran mempunyai para meter yang hampir sama dengan Bisingan seperti, Frekwensi , Amplitudo , Lama Pjanan , dan apakah sifat getaran terus menerus Atau Intermitten (Putus putus).Metode kerja dan ketrampilan memegang peranan penting dalam memberikanefek yg berbahaya. Pekerjaan manual menggunakan Power tool berasosiasi dengan gejala gangguan peredaran darah yang di kenal sebagai Raynoud's phenomenon atau Vibration- induced White Fingers (VWF)
Peralatan yang menimbulkan getaran juga dapatmemberi efek Negatif pada sistem saraf dan sistem Musculo-Skeletal dengan mengurangi kekuatan cengklaram dan sakit tulang belakang.
Contoh , Loader, Forklift truck , Pneumatic tools , Chain saws.


RADIASI NON MENGION


       Radiasi Non Mengion antara lain , Radiasi Ultraviolet , Visible Radiation , Inframerah , Laser , Medan Electromagnetik ( Microwave dan Frekwensi Radio ).
Radiasi Inframerah dapat menyebabkan penyakit Katarak.
Laser berkekuatan besar dapat merusak mata dan kulit.
Medan Elektromagnetik tingkat rendah dapat mennyebabkan Kangker.
Contoh , Radiasi Ultraviolet - Pengelasan.
              Radiasi Inframerah - Furnacesn , Tungku Pembakaran.
              Laser - Komunikasi , Pembadahan.


PENCAHAYAAN (ILLUMINASI )

         Tujuan pencahayaan ,
                                   - Memberi kenyamanan dan Efisiensi dalam melaksanakan pekerjaan.
                                   - Memberi lingkungan kerja yang Aman.
Efek pencahayaan yang buruk , Mata tidak nyaman, Mata lelah , Sakit kepala.
Keuntungan pencahayaan yang baik, Meningkatan semangat kerja , Produktifitas , mengurangi Kesalahan , Meningkatkan House Keeping , Kenyamanan LingkunganKerja , Mengurangi Kecelakaan.


BAHAYA PSIKOLOGI


       STRESS adalah tanggapa tubuh yang sifat nya non -Spesifik terhadap setiap tuntutan atasannya.manakala tuntutannta terhadap tubuh itu berlebihan maka hal ini dinamakan Stress.
Gangguan Emosiaonal yang di timbulkan , Cemas , Gelisa , Gangguan Kepribadian , Penyimpangan sexual , Ketagihan alkohol , dan Psikotropika.
Penyakit penyakit Psikotomatis antara lain , Jantung Koroner , Tekanan Darah tinggi , Gangguan pencernaan , Luka usus besar , Gangguan pernafasan , Asma bronkial , penyakit Kulit dll.


BAHAYA FISIOLOGI 


PEMBEBANAN KERJA FISIK

       Beban kerja Fisik Bagi pekerja kasar perlu memperhatikan kondisi Iklim , sosial ekonomi , derajat kesehatan.Pembebanan tidak melebihi 30-40% dari kemampuan kerja maksimum tenaga kerja dalam jangaka waktu 8 jam sehari .Berdasar hasil beberapa observasi , beban untuk tega kerja indonesia adalah 40 kg.bila mengangkat dan mengangkut di kerjakan lebih dari sekali  maka beban maksimum tersebut harus di sesuaikan.
Oleh karena penetapan kemampuan kerja maksimun sangat sulit , para meter praktis yang di gunakan adalah pengukuran denyut nadi yang di usahakan tidak melebihi 30 - 40 per menit di atas denyut nadi sebelum bekerja.




Sumber : X sprech
               HH SHE.
      
          

Monday, 6 July 2015

BEKERJA DI KETINGGIAN

PENTINGNYA PENGGUNAAN SAFETY HARNESS




         Peralatan pelindung diri sanngatlah penting terutama dalam kita melakukan pekerjaan di atas ketinggian yang sangat beresiko, yang mengharuskan kita memakai peralatan pelindung diri perseorangan.
Salah satu peralatan untuk bekerja di ketinggian yang biasa kita gunakan adalah Full Body Harness merupakan alat pelindung diri yang terdiri dari rakitan tali bahu dengan tali kaki yang saling terhubung , dengan atau tanpa sabuk badan , yang di rancang untuk di kait kan ke Lanyard , Tali tiang , atau penahan jatuh dan di gunakan jika da potensi jatuh bebas atau jatuh tertahan.

       Peralatan pelindung diri ini Biasanya di gunakan pada pekerjaan dengan ketinggian dua meter atau lebih , misalnya pada pekerjaan pembuatan Platform , Konstruksi bangunan , pemancang tangki dan pekerjaan lain yang di lakukan pada ketinggian . Hal tersebut juga berlaku pada pekerjaan di atas Scaffolding atau pun menggunakan Man Lift , dimana kita juga harus tetap memakai Full Body Harness , yang menjamin kita dari bahaya jatuh.


















       Kecelakaan atau jatuh saat bekerja pada ketinggian besar umumnya menyebabkan cidera serius , cacat dan bahkan meninggal dunia. tidak ada orang yang rela kehilangan tangan atau kaki atau bahkan nyawanya, untuk itulah pentingnya peralatan pelindung diri saat beraktifitas atau bekerja. Dengan memakai Full Body Harness setidaknya kita terlindung dari bahaya saat bekerja di ketinggian.

      Dalam penggunaan Full Body Haerness ini tentunya ada hall yang perlu kita perhatikan di antaranya ,

- Selalu persiapkan diri dan Mintalah Full Body Harness kepada Superfisor atau pengawas pekerjaan anda
   bila akan bekerja di ketinggian.
- Selalu kenakan / Gunakan Full Body Harness yang telah di periksa / di cek dan telah di pastikan layak
   Pakai dan bagus kondisinya.
- Ikatlah selalu tali penggantung secara vertikal dan tepat di atas kepala.
- Saat berpindah tempat atau menaiki tangga ikat tali penggantung pada Tubuh , jangan biarkan meng-
  gantung.
- Perhatikan langkah kaki dan pegangan saat berpindah atau bergerak.
- Jangan menggantung material atau peralatan pada Full Body harness.
- Hindarkan Full Body Harness dari Api , Air , Grease , cat dan bahan lainnya yang dapat merusak nya.
- Dan jangan merasa aman bila sudah menggunakan Full Body Harness karena alat ini cuma mengurangi
   resiko yang lebih fatal , maka dari itu selalu berhati hatilah , dan waspada terhadap bahaya bahaya lain
   saat bekerja di ketinggian.



Sumber :
            - Xsprech
            - HSE HH - Utama Int,l.

MENGENAL LAS KARBIT ( OUTOGEN )

        Pernah mendengar las karbit...?...jenis Las ini Biasanya sering di sebut OAW atau Oxi Acetylene Welding.dan jikalau bahan bakarnya bukan dari Acetylene kalau menggunaklan Propan atau buatan di sebutnya adalah Jenis las OFW atau Oxi Fuel Welding.
Jenis pengelasan ini juga sering di pakai di Indonesia dan yang paling umum selain dari SMAW.
Kelihatan nya jenis pengelasan ini OAW (las Karbit) tampaknya mudah di lakukan, akan tetapi apabila kita menginginkan hasil dari Las lasan yg bagus serta kuat , haruslah di perlukan langkah langkah persiapan yang sangat teliti dan pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan aturan aturan yang telah di tentukan .
        Jenis pengelasan ini hampir di pakai di jenis bahan Metal dan Logam, serta panduan dari berbagai logam dengan mutu dan kekuatan yang hampir sama dengan hasil pengelasan Jenis SMAW dengan menggunaklan sebuah ketelitian yang serupa pula.
Mari kita perhatikan perbandingan di bawah ini kelebihan dan kekurangan jenis Las OAW dengan SMAW dengan syarat ketelitian dan persiapan yang sama tentunya.

Keterangan                                                     OAW                                            SMAW

Pengaturan Panas                                           Sangat Luwes                                  Terbatas
Kecepatan pencairan                                      Agak Lambat                                  Sangat cepat
Kemungkinan oksidasi                                    Agak besar                                      Kecil
Pemotongan bahan baja                                  Mudah dan rapi                                Agak sulit
Pemotongan baja panduan krom                     sulit                                                   Mudah dan rapi
                                                                                                                               dengan Plasma
Pemanasan Pendahuluan                                 Mudah                                              Perlu alat bantu
Pengelasan Plate tebal                                     Agak lambat                                     Relatif cepat
Pengelasan plate sangat tipis                            Mudah                                              Tidak Bisa
Sifat ujud                                                         Kurang rapi                                       Rapi
Kekuatan                                                         Sedikit Kurang                                   Baik
Sarana                                                             Praktis                                               Kurang
Bahaya peledakan                                            Besar                                                 Kecil

PRINSIP KERJA LAS KARBIT            

A.  NYALA           

              Jenis pengelasan ini sebagai sumber panas nya adalah campuran zat asam dengan gas Bakar yg berupa gas Hidro carbon yang biasa kita sebut Gas Karbit ( Acetylene ) yang rumus kimia nya adalah C2H2.   
Gas ini di hasilkan dari reaksi bongkahan - bongkahan karbit ( CaC2) dengan air. yang menghasilkan reaksi kimia sbb;
                                    CaC2 + H2O - - C2H2 + CaO
                                    CaO   + H2O - - Ca ( OH ) 2

Panas yang di hasilkan bisa di atur tinggi rendahnya dengan mengatur ukuran campuran Gas Gas tersebut.Makin banyak Zat asam nya maka akan semakin tinggi panas yang akan di hasilkannya.adapun persamaan kimiawinya adalah sbb;

                                     C2H2 + O2 - 2CO + H2 + Panas

                              Dalam kelebihan zat asam maka akan terjadi ;

                                     2CO + O2 - 2 Co2
                                     2 H2 + O2 - 2 H2O
                         
                              Dalam kel;ebihan gas acetylene akan terjadi ;

             2 C2H2 + 2 O2  -  4 CO + 2 H2
             4 CO     + 2 O2  -  4 CO2                   ----- 2 C2H2  + 5 O2 - 4 CO2 + 2 H2O
             2 H2      +  O2    -  2 H2O 

           Panas yang di dapat bahkan jauh bisa melebihi titik lebur logam baja, yakni bisa mencapai 2680 DF.
hingga sampai 10.000 DF.(Derajat Fahrenhet). Hinga baja mencair dengan sangat mudah .misal,pemotong logam baja dengan obor pemotong autogen yg menggunakan zat asam berlebih.
Pembakaran campuran gas di laksanakan pada ujung suatu obor pencambur gas yang biasa kita sebut Torch atau Blow Pipe atau brander.
Di dalam tabung obor ini gas pembakar dan zat asam di salurkan melalui saluran yang sebelumnya terpisah dan di lengkapi dengan katup katup pembuka penutup yang dapat di atur pembukaanya sehingga jumlah gas yang keluar pun bisa di atur.
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat Sketza di bawah ini yang di cantumkan beberapa jenis nyala campuran gas di ujung moncong obor.


                                 

                     







         - Nyala inti adalah nyala permulaan terbakarnya zat arang ( Karbon ) dari acetylene.
         - Nyala luar adalah hasil pembakaran Gas karbon Monoksida (CO) dan Hidrogen (H2) dengan zat
            asam dari udara O2.
         - Sketza di atas menggambarkan hasil pembakaran dari campuran gas yang seimbang antara zat asam
            (O2) dan Gas karbit C2H2).

Kemudian mari kita lihat sketza di bawah ini, yang menggambarkan hasil pembakaran campuran gas yang perimbangannya menggeser ke arah zat asam ( jumlah zat asam lebih besar ). Nyala inti menjadi lebih Pendek dari nyala inti pada nyala netral dan berbentuk meruncing pada ujungnya. apapun warna nyala inti ini adalah Putih kemilau agak ke ungu- unguan , dan di sertai suara mendesis yang lebih keras di banding dengan desisan suara Nyala Netral.



  
                                          






         Suhu pada nyala oksidasi ( nyala dengan jumlah zat asam lebih besar ) lebih tinggi dari pada suhu nyala netral karena pembakaran co dan H2 cukup terjadi pada nyala inti berhubung terdapat zat asam berlebihan.

Selanjutnya jika perimbangan menggeser ke arah gas karbit, maka akan timbul gejala baru pada nyala,yakni dengan terjadinya nyala yang ke tiga yang biasa kita sebut Bulu acetylene ( acetylene Feather ). ukuran panjang nyalanya tergantung jumlah kelebihan gas acetylene nya di dlm campuran gas yang proporsinya pas terhadap panjang bulu acetylene,contoh jika kelebihan Gas acetylene 2X cc/detik akan menyebabkan panjang nyala inti 2 p, maka kelebihan 3x cc/detik akan menyebabkan panjang nyala inti menjadi 3p. istilah lazimnya nyala 2x atau 3x ( p adalah panjang nyala inti nyala netral )
















        Ada beberapa bentuk nyala lainya seperti nyala Acetylene yakni nyala gas acetylene yang di bakar tanpa campuran zat asam sama sekali.  contoh.lihat gambar di bawah ini.















      Kemudian ada Nyala Karburasi , adalah nyala sewaktu katup zat asam mulai di buka setelah nyala acetylene terjadi . Nyala ini merupakan nyala campuran Gas antara acetylene dan Zat Asam dan jumlah acetylene masih sangat dominan , Lihat contoh Gambar di bawah ini;






      







     Nyala Lepas , adalah nyala yg terjadi karena tekanan campuran gas berlebihan, karena lubang pengeluaran pada moncong obor agak tersumbat. sebaiknya jenis nyala ini di hindari karena tidak stabil.














       Kemudian ada beberapa jenis Gas Bakar lain yang di pakai untuk campuran zat asam guna menghasilkan nyala bakar. Gas ini di antaranya Propan (C3H8) dan Metan (CH4).Propan bisa di dapat di pasaran dalam bentuk cair bertekanan atau yang biasa kita sebut Elpiji (LPG) , sedangkan metan dalam bentuk cair di dinginkan atau LNG.

BAHAN PENAMBAH

     Bahan penambah jenis las ini adalah yang biaa kita lihat adalah Kawat Batang las (welding rod). ada beberapa kawat las di antaranya;

a. Kawat Las Tanpa Salut ( tanpa pembungkus ). atau bisa di sebut Bare welding Rod. jenis ini paling      
    umum di pakai terutama jenis logam baja.
    kawat las baja ini terdiri dari;
    R G65 dengan kekuatan tarik minimum 67 ksi pemuluran (elongation) 16%
    R G60 dengan kekuatan tarik minimum 60 ksi dan pemuluran 20%
    R G45 dengan kekuatan tari minimum 45 ksi dan pemuluran tidak di perhitungkan.

   Untuk penggunaan kawat las jenis di atas ( R G65 , R G60 , R G45 ) di perlukan nyala jenis netral atau nyala dengan jumlah acetylene sedikit di banding jumlah zat asam. Karena tidak adanya salut Pelindung ( pembungkus kawat) oksidasi Fluks maka jenis kawat las ini merupakan komposisi kimiawi khusus , yakni kandungan belerang maksimum 0,04%, fosfor maksimum 0,04%, aluminium ( jika ada) maksimum 0,02%.

   Sifat bahan las di tentukan oleh komposisi kimiawi tersebut di atas, pengendalian udara sekitar pengelasan , dan cara pencampuran antara bahan dasar dan bahan penambahan di dalam kubangan las (Weld pool).

Umum nya di indonesia, pemakaian kawat las tak bersalut ini selalu di sertai dengan pemakaian boraks, atau Fluks secara lepas ( dengan terlebih dahulu melekatkan boraks pada ujung kawat las yang telas panas membara), untuk mencegah terjadinya oksidasi berlebihan pada bahan las. Khusus untuk besi tuang, di pakai fluks yg berkomposisi borate, atau asam borik , soda abu , garam dapur , amonium sulfat dan oksidasi besi. 

b. Kawat Las Yg Bersalut Fluks  atau biasa di sebut Fluks Coated Welding Rod sangat baik untuk pengelasan OAW atau OFW pada baja,paduan baja dan besi tuang mengingat bahwa las pada waktu mendingin terlindung keseluruhan permukaanya oleh lapis fluks sehingga tingkat oksidasi yang terjadi sangat lah kecil.

Kawat las untuk besi tuang berkomposisi kimiawi sbb,

Klasifikasi       C                  Si                Mn               Ni            Mo            P                  S         Ce

R C1          3,25 - 3,5       2,75 - 3        0,6 - 0,75        trace          trace    0,5 - 0,75      0,1 mks      -
R C1-A      3,25 - 3,5       2,0  - 2,5      0,5 - 0,7      1,2 - 1,6   0,25-0,45  0,2 - 0,4       0,1 mks      -
R C1-B      3,25 - 4,0       3,25 - 3,75    0,2 - 0,4      0,5 - mks        -        0,05 mks       0,03 mk  0,2 mks


SOLDER KERAS (Brazing).

        Solder keras atau Brazing pelaksanaan pekerjaannya serupa dengan pengelasan OAW atau OFW. bedanya adalah pada bahan penambahan dan tingkat pemanasan yang di kehendaki.Pada brazing tidak di perlukan perlakuan panas sebagaimana halnya las OAW?OFW, hanya di perlukan Tinning atau Buttering ( pelapisan atau pengolesan permukaan bahan dasar yang akan di solder keras dengan selapis tipis cairan bahan penambah untuk mempermudah pelekat bahan penambahan tersebut pada bahan dasar.

        Bahan penambahan solder keras di sebut Kawat solder (brazing filler metal). ada beberapa cara solder keras yakni Solder Keras Tungku (Furnance Brazing),Solder keras obor (Torch Brazing), Solder Keras Induksi (induction Brazing), Solder keras Tahan listrik (resistence Brazing), dan Solder keras celup (Dip Brazing).
  
       Solder keras Tungku , mempermudah tungku pemanas sebagai alat pemanas penyolderan,sedangkan sebagai bahan penambah di pakai logam bukan baja (Non Ferrous Metals) seperti tembaga dan panduan perak. Jenis solder keras ini meletakkan bahan penambah pada permukaan yang akan di solder kemudian baru di panaskan.
Pemanasan di dalam tungku memerlukan kondisi bebas oksidasi dan dekarburisasi selama penyolderan dan pendinginan.jenis solder ini dapat di pergunakan untuk menyolder baja panduan rendah seperti baja nikel AISI 23XX, baja krom nikel AISI 31XX , Baja krom Molybdin AISI 41XX , Baja Nikel Crom Molybdin AISI 43XX , dan panduan lain yang mengandung campuran tidak lebih dari 5%. Jika bahan penambah di pakai Tembaga , maka di perlukan suhu 2000 hingga 2100 derajat F di dalam tungku.

         Solder Keras Obor adalah , jening yg umum di pakai secara manual dan dpt di pergunakan untuk penyolderan berbagai logam seperti Baja , Bja Panduan , Besi Tuang , Stainless steel , Tembaga danPautan serta Karbit. Jenis Solder ini juga dapat pula di pergunakan secara semi otomatis dan otomatis sepenuhnya.sebagai bahan pemanas nya di pakai pembakar campuran gas gas bakar seperti acetylene , Gas Alam , Propan , dengan zat Asam. Gas Hidrogen Butan dan gas Kota tidak di pakai untuk jenis solder ini.

         Sebagai contoh bahan penambah Khususnya untuk bahan baja di pakai panduan perak dan campura antara tembaga dan seng yang komposisinya tertera di bawah ini.

Klasifikasi             Cu       Zn       Sn       Fe      Ni       Kuat tarik              Titik lebur
AWS                                                                              Minimum ksi          Derajat F

 RBCuZn-A            60        39         1         -        -                40                       1650
 RBCuZn-B            60         37,5      1        1       0,5              50                       1630
 RBCuZn-C            60         38        -          1        -                50                       1630
 RBCuZn-D            50         40        -          -        10              60                       1715

        Untuk mencegah terjadinya produksi Gas yang beracun selama penyolderan, di sarankan untuk memanaskan bahan penambah tepat pada titik leburnya dan jangan berlebihan, misal titik lebur cadmium 1409 derajat F, Seng pada 1665 DF.

CARA PELAKSANAAN

          Pelaksanaan Las OAW/OFW dan Solder Keras Obor adalah sama,yaitu dengan menggunakan obor pemanas dan bahan penambah.yang berbeda adalah suhu pemanasnya berhubung titik lebur bahan penambahnya berbeda.

          Pada pengelasan OAW/OFW bahan dasar ikut di cairkan dan berpadu dengan bahan penambah dalam kubangan las untuk membentuk suatu bahan sambungan las yg berfungsi dengan sempurna dan dengan sempurna dan menghasilkan kekuatan yang berlipat ganda.contoh , bahan penambah R G45 yang berkekuatan tarik minimum 45 ksi setelas di las,jika berpadu dengan bahan 4130 menjadi 90 hingga 100 ksi.R g60 yg berkekuatan tarik 60 ksi jika berpadu dengan bahan dasar kekuatannya meningkat menjadi 100 sampai 125 ksi.

          Sedangkan Solder keras hanya mrmbutuhkan suhu pemanas kira kira sekitar 2000 hingga 2100 derajat Fhanya cukup untuk melebur bahan pengisi dan memanaskan bahan dasar tanpa meleburnya. sambungan solder keras pada pipa dan flensa soldernya bisa tahan terhadap daya tarik aksial sebesar 60.000 pon (sebanding dengan tgangan gunting yang berkekuatan 3,4 ksi).


a. Persiapan

    - Mempelajari WPS dan spesifikasi untuk Brazing.
    - Mempelajari gambar konstruksi atau rancangan banbagunnya,
    - Mempersiapkan peralatan Baku dan alat bantunya,
           - Botol botol zat asam dan gas pembakar.
           - Selang Gasnya,pastikan dalam keadaan Layak pakai dan safety.
           - Katup pengurangan tekanan (reducing Valve)
           - Alat pemadam
           - Obor las dan potong zat asam.
           - Kacamata las atau Kap las yg sesuai dan aman.
           - Kipas angin,atau Blower. (Exhaust Vent )
           - Pelengkapan perorangan yg sesuai standar keselamatan.
           - Kalu tidak ada botol gas bakar(Acetylene ) di ganti dengan generator Acetylene.
     - Menyiapkan bahan bahan yang di perlukan
         - Sistim pemasukan zat asam dan gas bakar yang tidak tersendat.
         - Fluks atau boraks yg sesuai dengan jenis pengelasan / penyolderan.
         - Kawat las yg sesuai dengan WPS
         - Persiapan permukaan bahan dasar' contoh membersihkannya dari sisa sisa Oxsidasi,minyak,karat,
            kerak, cat , dll, dengan cara mekanis , pembasuhan dengan bahan kimia, pembersihan dengan jet
            air, atau uap dll.
         - Pemotongan sisi atau pemotongan sudut kampuh sesuai dengan persyaratan denganspesifikasi ,
            secara mekanis atau secara termis dengan mempergunakan obor pemotong zat asam.permukaan
            potong harus bebas dari segala oxsida , harus rata dan bersudut kemiringan yang benar, serta bersih
            dan kering. cara membersihkannya sesuai dengan pembersihan permukaan bahan dasar di atas.

b. Pengelasan dan Penyolderan.

       Ada dua cara pelaksanaan pengelasan / penyolderan yaitu dengan cara maju dan cara mundur atau Backhand, untuk jelasnya kita lihat gambar di bawah;






Untuk mencegah agar tidak terjadi lipat dingin (cold lap) dan inclusi oksida (Oxide Inclussion ) , maka dalam hal pengelasan bahan yang tidak sebanding , nyala obor di tujukan pada bagian yang lebih tebal atau yang lebih besar / lebar / luas.

Adapun urut urutan langkah pelaksanaannya adalah sbb,

     - Periksa semua persiapan telah benar benar selesai dan lengkap.
     - Periksa keadaan semua peralatan , perlengkapan , bahan dan alat alat bantu lainnya dalam keadaan
        baik dan memuaskan.
     - Periksa semua piranti keselamatan kerja lengkao dan baik.
     - Pasang piranti pengatur tekanan pada botol Acetylene/gas bakar lainnya.
     - Hubungkan selang masing masing Gas ke piranti pengatur tekanan Dan obor las.
     - Atur tekanan zat asam dan Acetylene/ Gas bakar lainnya.
     - Nyalakan obor las setelah katup Acetylene di buka, kemudian pelan pelan katup zat asam di buka
        sehingga di dapat bentuk nyala yang di kehendaki.
     - Seandainya WPS menghendaki pemanasan pendahuluan pada bahan dasar , maka dilakukan pada
        plate dengan obor las yang bernyala acetylene atau nyala Karburasi , sehingga tercapai suhu yang di
        kehendaki dengan perantaran tongkat tempil (tempil Stick).
     - Laksanankan pengelasan kunci untuk mencegah pergerakan bahan dasar (Metal Uppseting).
     - Pengelasan gerak maju atau mundur tergantung keahlian juru las (welder) masing masing.
     - Selama pengelasan supaya di perhatikan nyala obor , dan jika di perginakan fluks maka di usahakan
        agar penggunaan nya sebanyak dan serata mungkin untuk mencegah terjadinya oksidasi.





















PENGELASAN PLATE


- Lebih dahulu meyakinkan bahwa las titik atau las kunci ( Teck Weld ) cukup kuat untuk menahan
   pergerakan bahan.
- Panas kan ujung kawat las dan celupkan pada onggokan Flucks sehingga sebagian dari fluks tersebut me-
   nempel pada ujung kawat las.
- Pengelasan di mulai dengan pemanasan pendahuluan pada bagian kampuh yang akan dilas sehingga per
   mukaan bahan akan merah mengkilat (seolah olah basah ) , kemudian dekatkan ujung kawat las yang ber-
   Fluks tersebut pada ujung nyala inti sehingga mencair dan menetes pada bagia kampuh yang telah mulai
   mencair pula sehingga terjadi perpaduan dua logam dan bentuk kubangan las.
- Dengan gerakan geralkan seperti tertera pada skesa berikut ini , laksanakan pengelasan sedemikian
   rupa sehingga kubangan las tadi bergerak ke depan dan meninggalkan sejalur las lasan yang di kehendaki
   adapun caranya tergantung kebiasaan masing masing apakah maju atau mundur.
- Usahakan agar penempelan fluks pada ujung kawat las di laksanankan sesering mungkin untuk menda-
   patkan lipatan fluks pada seluruh permukaan jalur las.
- Bentuk nyala harus di perhatikan karena suhu yang di hasilkan oleh nyala obor harus secukupnya saja un-
   tuk melebur bahan penambah dan bahan dasar,tidak perlu berlebihan atau kurang .
- Selama pengelasan di usahakan agar udara selalu tertukar sehingga asap atau gas gas yang di hasilkan oleh
   pengelasan dapat terhembus pergi.
- Pengelasan harus terlindung dari hujan, uap dan hembusan udara lembab ( pengelasan harus di lindungi       oleh alat pelindung yang tepat dan cukup efektif sewaktu hari hujan, gerimis , hembusan angin pantai yang deras dan malam hari yang dingin).



















PENGELASAN PIPA\


       Cara pengelasan pipa di laksanakan dalm berbagai posisi.adapun pipanya bisa dalam keadaan teteap (Statis ) ,atau dlm keadaa dapat berotasi , sehingga pengelasan dapat selalu dapat di laksanakan dalam posisi datar ( Flat).

       Pada prinsipnya baja panas akan menyerap karbon , sehingga titik lebur bahan tersebut menjadi lebih rendah akibat pertambahan karbon tadi. Akibatnya untuk pengelasannya tidak dinperlukan panas terlalu banyak dan sekaligus mempercepat penyelesaiannya.

       Untuk proses pengelsan ini di perlukan jenis nyala yang lebih Acetylene (dari 11/8 hingga 11/2 kali panjang nyala inti) atua biasanya kita sebut nyala Karburasi. Adapun sebabnya adalah bahan dasar yang kena panas aka menyerap kelebihan karbon pada bulu Acetylene dari nyala Karburasi sehingga menurunkan titik lebur pada kedalaman yang tidak seberapa mengingat karbon tidak dapat terlalu meresap ke dalam bahan selama waktu pengelasan tersebut, sehingga perpaduan bahan dasar dan bahan penambah berlangsung lebih cepat di banding apabila di pergunakan jenis nyala netral. Hasilnya terjadilah Fusi pada suhu yang di pergunakan yang lebih rendah pada daerah sedalam antara 1/32 hingga 1/16 inci saja.

      Nyala karburasi mempunyai sifat untuk mengurangi oksidasi karena zat asam dari  udara di ikat oleh kelebihan karbon pada bulu acetylene nyala tersebut, sehingga sangat menguntungkan bagi nyala las.Untuk pengelasan ini sebaiknya di pakai pengelasan Bachand karena nyala terkonsentrasi pada peleburan kawat las, sedangkan dasar kampuh akan terfusikan dengan mudah dan sempurna tanpa kuatir menembus celah kampuh. Sudut kampuh V untuk pengelasan dengan nyala tunggal dengan sebesar 60 - 70 derajat, sedang untuk pengelasan dengan nyala banyak ( Mlti frame) sebesar 50 derajat.Kelebihan kecepatan pengelasan dapat menghemat bahan penambah dan pencampuran gas pemanas sebesar 15 hingga 50 %.




Posisi pengelasan Datar Bawah
     




Posisi pengelasan Datar Tegak ( Horisontal )





Cara pengelasan dngan Posisi Tegak Lurus dari Bawah Ke Atas




Obor Las dengan Pencampur Tipe Injektor




Obor Las dengan Pencampur Tipe Peluru ( Cartridge) )




Hal Hal yang perlu di ketahi dalam OAW/OFW


      


      Sebelum menggunakan Botol Gas , yakinkan bahwa tangan tidak berminyak atau berlemak. Kemudian ikat rapat katup botol zat asam agar tidak berputar/ terbuka sewaktu botol bergulir.Botol zat asam sebaiknya selalu dalam keadaan terrikat pada tiang atau botol acetylene yang lebih besar ukurannya .        

          







       Cara membuka katup zat asam ialah dengan terlebih dahulu berdiri di samping botol, kemudian membukla katup sedikit sekali ( Crack opened ) kemudian tutup kembali. Hal ini untuk membersih kan katup dari debu debu yang melekat padanya. Sebab jika hal ini di abaikan maka debu atau kotoran akan terbawa kedalam piranti pengatur tekanan dan dapat merusak kedudukan katup.






     

     Sebelum memasang piranti pengatur tekanan pada botol acetylene, katup pada botol harus di buka sedikit kemudian di tutup kembali sebagai halnya katup zat asam dengan tujuan dan maksud seperti serupa.







     Cara memasang piranti pengukur tekanan ialah dengan mengikatkan mur union dari piranti pengatur tekanan ke katup botol bersangkutan.
Jika ternyata hubungan masih bocor walaupun ikatan mur telah kencang , maka buka kembali hubungan tersebut dan bersihkan ulir beserta bagian dalam union piranti pengatur tekanan tersebut.
bisa juga kita tambahkan Seal Tape untuk membikin tambahan supaya apa bila di putar akan semakin kencang dan tidak bocor lagi.






     Cara menyalakan obor las sebaiknya sesuai dengan saran dari pabrik pembuat.Namun secara umum lebih dahulu buka katup Acetilene sedikit , kemudian nyalakan obor , baru buka katup accetylene lebih besar dan sekaligus membuka katup zat asam sedikit demi sedikit sambil mengatur bentik nyala sesuai dengan yang di kehendaki.





      Gambar menunjuk kan nyala pertama pada waktu hanya katup Acetylene yang di buka atau dengankata lain nyala acetylene.









Sumber :
             - X sprech
             - Petunjuk Kerja Las (SW).



Wednesday, 10 June 2015

POLARITAS PENGELASAN


      Dalam pengelasan dengan mempergunakan nyala listrik sebagai sumber panas, aers listrik yang di gunakan dapat berupa Arus bolak balik atau Arus searah.
Dalam hal arus Bolak balik terdapat masalah mengenai Polaritas,namun dalam pemakaian Arus searah maka polaritas harus benar benar di perhatikan sebelum memulai pengelasan , sebab pemakaian polaritas yang berlawanan dengan yang seharusnya di pakai untuk jenis Electroda tertentu, akan mengakibatkan buruknya hasil pengelasan.
    Terdapat dua jenis Polaritas , yakni yang lazim di sebut, Polaritas Lurus (Srtaight Polarity) dan Polaritas Terbalik (Reverse Polarity).yang di maksud dengan Polaritas Lurus Yakni, apabila tangkai las di hubungkan dengan kutup Negative, sedang kelam las di hubungkan dengan dengan kutup Positif pada mesin Las.
     Sedang yang di maksud dengan Polaritas Terbalik Yakni, apabila tangkai Las di hubungkan dengan kutup Positif dan kelam Las di hubungkan dengan kutup Negative pada mesin Las.
      Beberapa jenis Electroda di ciptakan dengan mempergunakan Polaritas terbalik dan sebagian lagi dengan Polaritas Lurus arus searah.
Apabila seorang pengguna kurang menyadari adanya ketentuan pemakaian Polaritas terbalik di laskan dengan menggunakan polaritas Lurus,sehingga mengakibatkan hasil yg tidak bagus.( nyalu busur tidak tenang produksi gas berlebihan sehingga menimbulkan percikan percikan dan gelembung gas.)
      Demikian juga bila Electroda yang seharusnya mempergunakan Arus searah yang di las menggunakan arus bolak balik akan menghasilkan las lasan yang kurang bagus baik di lihat dari visual atupun dari kekuatannya.dan begitu jg sebaliknya.
      Biasanya di Pembungkus Electroda selalu tercantum jenis arus Polaritas arus searah yang harus di pakai,namun karna semua tertulis dengan menggunakan bahasa asing ,sering seorang Welder atau tukang Las kurang memahami nya.oleh karena itu Electroda ( kaat Las ) buatan dalam negri( Negara pembuat product) sebaiknya Instruksinya menggunakan bahasa yang di pahami oleh Pemakai.
      Kegunaan Poloaritas ada hubungannnya dengan sifat Coating (Zat pelindung ) Electroda.Ada sebagian Coating bekerja lebih baikdengan sistem Straight Polarity dan sebagia yang lain lebih baik dengan Reserve Polarity.
Coating disamping sebagai anti oxsidasi juga sebagai alat untuk menstabilkan nyala busur Listrik.
Sebagai contoh pemakaian polaritas dan pemakaian jenis jenis arus AC dan DC , tertera pada daftar pemakaian electroda di bawah ini :

SIMBUL          WARNA          JENIS ARUS DAN           POSISI               RINCIAN SIFAT DAN
   AWS                                          POLARITAS                   LAS                         KEGUNAAN

E.6010                   -                  DC Polaritas terbalik          Semua           Penetrasi dalam,kerak tipis,mu-
                                                                                                                 dah membersihkan,biasanya di
                                                                                                                  pakai untuk contruksi baja, ke-
                                                                                                                  rangka mesin, pipa, tubing baja
                                                                                                                  electroda serba guna.
E.6011                 Biru               DC Polaritas terbalik           Semua           Lawan E 6010 untuk AC,Pene-
                                                                                                                 trasi dalam kerak tipis,mudah
                                                                                                                  membersihkan,sedikit percikan
                                                                                                                  ,ada beberapa jenis (LIT = Li
                                                                                                                   mited Input Type),electroda
                                                                                                                   serba guna.
E.6012                Putih               DC Polaritas Lurus             Semua             Penetrasi sedang,kerak tebal
                                                                                                                   di sarankan untuk pengelasan
                                                                                                                    satu alur(Single pass Welding)
                                                                                                                    ,kecepatan tinggi,untuk hori-
                                                                                                                    sontal Fillet Welds, dan untuk
                                                                                                                    penyetelan yang buruk.
E.6013                Coklat            AC atau DC                       Semua             Penetrasi dangkal dan sedang
                                                                                                                   di desain terutama untuk peng-
                                                                                                                    lasan plate.di sarankan untuk
                                                                                                                    alat pertanian jika memper-
                                                                                                                     gunakan L.I.T welder.
E.6018                Jingga             AC atau DC                        Semua             Suatu Electroda Low hydrog-
                           (orange)          Polaritas                                                      en di desain untuk mengelas
                                                  terbalik                                                       baja dengan karbon tinggi
                                                                                                                     atau baja campuran dan dalam
                                                                                                                     ( nyala busur sulit untuk di jaga
                                                                                                                      pada mesin las L.I.T ).
E.6024                -                       AC atau DC                      Horizontal         jenis Electroda dengan lapi-
                                                    Polaritas                             dan Flat/           san serbuk besi, di pakai Un-
                                                     Lurus                                datar                 tuk fillet Weld pencairan ce-
                                                                                                                       pat, Electroda dapat di pakai
                                                                                                                       untuk tehnik seret.Arus anta-
                                                                                                                       ra 40-50 ampere lebih dari
                                                                                                                       arusyang di pakai untuk elec-
                                                                                                                       troda biasa . Lebih mahal.


AC MACHINE


                                                                                                                

DC MACHINE   


   
















BAGAIMANA CARA MENGATUR POLARITAS....?  

           Pada umumnya terminal sebelah kiri di lihat dari pengelasan pada mesin- mesin las DC adalah pool Negative sebelah kananadalah pool Positive(+).jika ada keragu raguan dpt di coba sbb;

- Coba mengelas dengan kawat E. 6010 dengan cara polaritas terbalik( tangki las pada pool sebelah kanan,dan jepit las pada sebelah kiri).
jika ternyata hasil pengelasan kasar ( banyak percikan percikan metal las) dan bentuk nyala yanga tidak baik,maka hubungkan kabellas di balik (+ ke - dan - ke + ).
    - Coba nyala busur las dengan electroda arang ( carbon elecrtode) . jika nyala berjalan dengan baikdan suara tenang, maka hubungkan kabel dapat di pastikan sebagai polaritas lurus.
Jika electroda arang menjadi sangat panas dan terpecah pecah , maka hubungan kabel sebagai polaritas terbalik.
    - Pasang kabel yang terisolir ( no 12) sepanjang masing masing 1 m di tiap tiap terminalnya. ujung ujung kabel di rendam ke dalam gelas di isi dengan air garam dengan jarak satu inchi.
jika mesin las di jalankan, maka pada kabel yang berhubungan dengan pool negative, akan mengeluarkan gelembung gelembung gas. example;



















Sumber; x sprech & Petunjuk kerja las SW (pradya Paramitha).